Buku Harianku (2020) -

-
Trailer

Nonton Film Buku Harianku (2020) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Film Buku Harianku – Sebagai sebuah film drama keluarga yang dibintangi oleh pemain anak, film Buku Harianku menolak untuk disebut sebagai film anak-anak. Penulis cukup setuju dengan statement ini, karena walaupun elemen-elemen film anak cukup kental tetapi plot dan konflik yang ada dalam film juga menyinggung permasalahan yang dilalui oleh orang dewasa, terkait dengan tema kehilangan dan kemampuan untuk melanjutkan hidup, soal jual beli tanah yang dilakukan pengembang, serta tentang alzheimer yang meski dibahas secuplik, tapi cukup menarik.

Sutradara Angling Sagaran yang berpengalaman menyutradarai berbagai video klip musik menyatukan plot dan konflik tersebut dengan gaya musikal yang dinyanyikan para pemainnya. Musik yang keseluruhannya digarap oleh Alfa Dwiagustiar (A: Aku, Benci dan Cinta) bersama Irvan Natadiningrat sangat padu dengan adegan film tempat dimana diletakkannya momen musikal tersebut.

Lagu-lagu dalam film Buku Harianku sangat catchy dan sesuai dengan karakter anak-anak. Soundtrack film yang berisi 10 lagu di antaranya berjudul “Burung Parkit”, “Bahasa Isyarat” dan “Buku Harianku” ini sudah dapat didengarkan melalui berbagai platform musik digital sejak 14 Februai 2020 lalu.

Download Film Buku Harianku (2020) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Film Buku Harianku – Sisi musik memang menjadi keunggulan film ini, bahkan salah satu momen musikal di akhir film menjadi bagian terbaik di keseluruhan film. Momen paling menyentuh dan penulis pikir akan menjadi momen paling memorable dalam film Indonesia beberapa waktu ke depan. Penulis tidak kuasa menahan air mata saat melihat momen tersebut. Indah!

Plot sederhana yang dirangkai oleh penulis naskah Alim Sudio dikembangkan dengan selipan konflik besar soal penjualan tanah dengan kehadiran antagonis satu dimensi, Samsudi (Gary Iskak). Memberikan beban komedi pada Samsudi dan dua anak buahnya memang menjadikan film lebih dinamis, tetapi hal ini pula yang menyebabkan film Buku Harianku sulit untuk tidak disebut sebagai film anak-anak, ditambah lagi penyelesaian konfliknya yang kelewat sederhana.