Surau dan Silek (2017) 6.560

6.560
Trailer

Nonton Film Surau dan Silek (2017) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Film Surau dan Silek 2017 – “Film daerah”, begitu film yang kental unsur budaya suatu daerah sekaligus melibatkan banyak SDM setempat jamak disebut. Ketepatan istilah tersebut layak diperdebatkan, tapi satu hal pasti, geliatnya menarik disimak. Meski dari segi kualitas belum seberapa memukau, judul-judul macam Uang Panai’ (2016) atau Silariang: Menggapai Keabadian Cinta (2017) terbukti laris di pasaran. Kini giliran Surau dan Silek selaku debut penyutradaraan sekaligus penulisan naskah dari Arief Malinmudo mengangkat tradisi silat Minangkabau, sayangnya masih dihiasi kelamahan mendasar di sana-sini.

Masalah utama “film daerah” selalu pada proporsi cerita, ingin bertutur sebanyak mungkin, membuatnya terlampau penuh. Surau dan Silek serupa. Awalnya kita berkenalan dengan trio protagonis cilik, Adil (Muhammad Razi), Dayat (Bima Jousant) dan Kurip (Bintang Khairafi) yang belajar silat dari Rustam (Gilang Dirga). Walau tekun berlatih, keterbatasan ilmu Rustam urung membawa ketiganya menjuarai turnamen. Menyadari itu dan malu akibat hidupnya tak kunjung berkembang, Rustam pun merantau, meninggalkan murid-muridnya. Kemudian Rustam sepenuhnya menghilang, baru muncul lagi sekilas menjelang akhir, meninggalkan tanya akan signifikansi perannya.

Download Film Surau dan Silek (2017) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Film Surau dan Silek 2017 – Karakter Rustam memang tak penting, sekedar dipakai menyinggung kebiasaan merantau bagi pemuda Minang, yang mana bukan fokus utama cerita. Ada atau tidak, Rustam tak mempengaruhi proses Adil, Dayat, dan Kurip belajar soal keseimbangan rohani dan jasmani melalui silat (silek). Tugas itu diemban Johar (Yusril Katil), dosen ternama dari Yogyakarta sekaligus mantan pendekar yang baru pulang kampung bersama sang istri, Erna (Dewi Irawan). Apa perlunya mengadakan tokoh Rustam bila kemudian perannya diambil alih? Apa perlunya Johar dan Erna muncul sedari awal, sesekali tampak melakukan remeh temeh sehari-hari? Apa perlunya “menyembunyikan” dahulu identitas Johar sebagai ahli silat?

Banyak sisi kurang penting diselipkan oleh Arief Malinmudo, entah peristiwa singkat maupun tokoh, sebutlah Arini (Randu Arini) yang bukan sidekick atau love interest sampai Cibia (Praz Teguh) si comic relief serba tanggung. Kondisi tersebut menjadikan kisahnya menggelembung, di mana makin banyak tokoh hadir, makin banyak pula peristiwa. Arief Malinmudo sendiri belum piawai merangkai narasi seramai itu, terbukti kala menangani beberapa momen yang bertubrukan di satu waktu, perpindahannya kasar daripada dinamis. Untung penuturan sang sutradara cukup rapi dalam narasi linier, didukung juga oleh pacing solid.