Gundala (2019) 7.42,099

7.42,099
Trailer

Nonton Film Gundala (2019) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Film Gundala 2019 – Saya bukan penggemar Joko Anwar untuk satu alasan: saya merasa filmnya terlalu “muluk-muluk”. Setidaknya hal ini saya rasakan dari beberapa filmnya yang sudah pernah saya tonton, salah satunya Pengabdi Setan (menggabungkan unsur lokal dengan sekte iblis ala barat sejujurnya sangat mengecewakan saya).

Demikian pula yang terjadi dengan Gundala. Sebagai sebuah film pertama, saya rasa Joko Anwar (atau seluruh tim BLU) terlalu gegabah untuk memasukkan semua isi otaknya ke dalam satu film. Harusnya Joko Anwar bisa sedikit “sadar diri” dan lebih hati-hati, menyederhanakan konflik dalam film ini, fokus pada 1-2 hal, lalu mengemasnya dengan lebih solid. Ini adalah hal yang lumrah dilakukan untuk film yang akan menjadi benchmark universe yang akan dikembangkan, sehingga build up ke film-film selanjutnya juga jadi lebih gampang.

Menurut saya gpplah film awal itu biasa aja dari segi cerita, atau bahkan jatuh sedikit klise, yang penting secara keseluruhan tetap solid (contoh: Wonder Woman). Sayangnya, hal itu ga dilakukan Joko Anwar. Terlalu banyak hal yang ingin ia masukkan, membuat ceritanya jadi ambyar dan narasinya berantakan. Dan ini adalah kelemahan utama yang paling fatal, dan membuat segala kehebatan hal-hal teknis dari segi visual dan sound, maupun akting keren dari para castnya, jadi sia-sia.

Download Film Gundala (2019) Streaming Movie Sub Indo

Nonton Film Gundala 2019 – Saya ngerasa Joko Anwar ingin membuat film serumit The Dark Knight-nya Nolan, dengan memasukkan unsur-unsur sosial politik yang dianggap relevan dengan situasi sosial politik Indonesia saat ini (supaya katanya lebih relatable dengan permasalahan negara ini, karena level Indonesia memang masih belum lawan alien). Saya juga dapet kesan film ini mirip Batman v Superman: Dawn of Justice, dengan filosofi-filosofinya yang “dalam”. Tapi… ya gitu. Kasusnya sama aja kayak kesalahan yang pernah dilakukan Zack Snyder di BvS (mbulet, script-nya mencoba rumit tapi sebenarnya sederhana).

Segala konsep yang bagus kalo eksekusinya ga bagus kan percuma. Saya pikir sebenarnya Joko Anwar sudah punya konsep yang dalem, tapi begitu disampaikan dalam film malah terkesan maksa, dibuat-buat, dan ga natural. Terutama dari dialognya yang berusaha “quotable” dan kaku (yang benernya bagus sih saat ngebicarain soal moral, rakyat, dll. Tapi entah kenapa jatuhnya jadi sedikit mengganggu karena terdengar sok bijaksana dan seperti orang berpuisi).